Overclocking Pada Komputer

Admin | |


Persiapan sebelum melakukan overclock :

Update Bios motherboard dan Driver motherboard
Update Dviver VGA
Cek kemampuan Power Supply Unit (PSU)
Siap pendingin untuk processor, memory, dan VGA yang mampu menahan panas sewaktu melakukan overclock
Mental yang sabar.

A.Pengertian Overclock

Menurut kamus :

Terminologi yang digunakan pada penggunaan CPU, video card, atau komponen-komponen lainnya pada kecepatan yang lebih cepat dari sebenarnya. Secara mudah overclocking berarti (memaksa) sebuah komponen untuk berjalan lebih daripada spesifikasinya. Overclocking tidak dapat dilaksanakan secara sembarangan, dan memerlukan penanganan khusus.


Secara umum :

Kata overclock mungkin menjadi bahasa asing bagi seorang pemula yang tertarik dibidang hardware. Tetapi bagi mereka yang sudah mahir dibidang hardwawe, kata tersebut merupakan sebuah kata baku dan digunakan dalam kehidupan sehari hari.
Bahasa overclock disusun dari dua kata yaitu over dan clock yang artinya melakukan setup mainboard clock bagi processor, memory dan VGA. Kata overclock dikonotasikan dengan membuat komputer lebih cepat.



Sejarahnya :


Diperkirakan Overclock mulai dilakukan ketika processor 486 DX dan Pentium Klasik pertama. Tetapi memacu processor hanya dapat dilakukan dengan jumper pada mainboard. Misalnya Pentium 166Mhz dijumper menjadi kecepatan 200Mhz, sedikit sekali perbedaan antara 166Mhz dan 200Mhz. Tetapi cukup lumayan untuk kecepatan pada saat itu.
Ramainya overclocker dimulai pada 1997 ketika Intel mengeluarkan processor jenis Celeron berkecepatan 300Mhz dengan jenis slot 1 dan ramai ramai dipacu menjadi 450Mhz. Saat itulah muncul para overclocker yang mulai memacu processor sampai batasan tertentu.
Perusahaan Taiwan saat itu sudah menguasai dibidang hardware membuat mainboard dengan option yang dapat disetup oleh pemakai. Munculnya Abit dengan mainboard untuk setup via BIOS dan mainboard jumperless. Abit pertama mengumumkan mainboard dengan jumper minimal dan pemakai dapat melakukan setup pada BIOS untuk kecepatan processor.



Tujuannya :


Tujuan utama melakukan overclock adalah memacu processor, VGA dan memory agar lebih cepat bekerja. Dengan teknologi yang ada saat ini (misalnya motherboard: overclock lewat BIOS) memungkinkan seseorang memiliki kemudahan membuat komputer dengan overclock.
Dengan melakukan overclock , sebuah computer akan bekerja lebih cepat dan lebih nyaman dinikmati. Dengan overclock semua perangkat akan meningkat.



B.Perhatikan sebelum Overclock

Motherboard atau Mainboard atau Mobo :



CHIPSET adalah point utama yang pertama harus anda amati dari mainboard anda. Cobalah amati jenis chipset tersebut dan kenali karakteristik, fungsi, dan dukungannya. Chipset adalah chip controller utama pada mainboard yang mengatur jalur data semua komponen yang ada, chipset biasanya terdiri dari dua, yaitu south bridge (bagian selatan/bawah), dan north bridge (bagian utara/atas/tengah dekat CPU). South bridge biasanya mengatur I/O, PCI, HDD, FDD, Sound, Lan, dan komponen pendukung lainnya. Sedang North bridge biasa digunakan untuk pengatur alur data komponen utama seperti CPU, memory, dan Display slot (AGP/PCI-E). Namun ada pula chipset yag bekerja sendiri / chipset tunggal yang sekaligus mengatur semuanya. Semua pheriperal yang dapat terpasang dan kemampuan upgrade dari mainboard sangat ditentukan oleh chipset yang dipakai. Chipset juga sangat menentukan kemampuan upgrade dan dukungan hardware yang mampu ditangani oleh komputer anda.


PCB Mainboard yang memiliki ketahanan dan kualitas tinggi sangat dapat dilihat dari kualitas PCBnya, mainboard high-end biasa menggunakan PCB 8 layer. Selain jumlah layer, untuk mencermati perbedaannya dapat dilihat dari ketajaman jalur dan kegetasan saat PCB kita coba sedikit bengkokkan. Untuk beberapa mainboard kualitas tinggi pada PCB terdapat lapisan pendingin untuk membuang panas.


Kapasitor, perbedaan kualitas mainboard dapat dengan mudah dilihat dari kerapatan, jumlah, ukuran dan yang paling penting adalah jenis kapasitor yang digunakan. Mainboard yang mampu menjaga kestabilan dalam kompresi tinggi untuk beberapa bagian biasa menggunakan kapasitor low-esr (kapasitor perak), untuk kapasitor kualitas tinggi dibawah low-esr adalah kapasitor-kapasitor 1st grade buatan Jepang, contohnya seperti ‘Rubycon’ dan ‘Nichicon’ dengan bentuk yang mudah kita kenali yaitu belahan atas kapasitor berbentuk huruf ‘K’ untuk ‘Rubycon’ dan huruf ‘Y’ untuk ‘Nichicon’. Ada juga kapasitor Jepang 2nd grade yang berkualitas cukup baik dengan beberapa ciri lainnya, sedangkan kapasitor China dikenal jauh lebih murah dengan kualitas yang kurang baik. Untuk saat ini hampir semua merek mainboard kelas atas menggunakan kapasitor Jepang, namun anda tetap harus teliti, karena ada pula beberapa yang menggunakan kapasitor 2nd grade dan 3rd grade. Semakin banyak jenis kapasitor kelas atas, biasanya board tersebut mampu menawarkan kestabilan dan daya tahan yang semakin tinggi.


Regulator, Kondensator, Mofset, dan komponen-komponen lain juga bisa kita amati secara fisik. Dengan demikian akan mudah diketahui mainboard yang lebih stabil biasanya memakai komponen yang lebih tinggi kelasnya.


Pendinginan dan pengaturan aliran udara, serta layout mainboard juga dapat dengan mudah dilihat. Dari kesemuanya itu mencerminkan kelas dan kualitas mainboard yang bersangkutan. Khusus untuk pendinginan, faktor ini memang cukup penting untuk diperhatikan, namun ini adalah faktor eksternal dalam arti diluar lingkup “kualitas” mainboard itu sendiri. Sehingga ini adalah faktor yang paling mudah untuk kita modifikasi, dengan penambahan pendingin secara individu.


BIOS adalah pengontrol utama seluruh sistem, fungsi dan pheriperal yang ada. Kinerja dan kestabilan sistem dapat berpengaruh dari BIOS. Bahkan mainboard dengan kualitas komponen biasa-biasa saja, apabila didukung dengan BIOS yang handal, akan mampu berjalan lebih optimal dari mainboard high-end sekalipun. Untuk itu sangat penting bagi kita untuk mempelajari secara khusus tentang BIOS, dan mengenali fungsi-fungsi yang ada di BIOS. Untuk mencermati kemampuan pengaturan pada BIOS, ha-hal yang harus diperhatikan adalah : fungsi pengatur FSB, multiplier, timing memory, divider/pembagi, penguncian AGP/PCI, system monitoring, dan terutama perhatikan secara seksama rentang voltase yang sanggup ditawarkan (Vcore, Vdimm, Vchipset, dll). Karena sesungguhnya, BIOS adalah senjata utama bagi kita untuk melakukan optimasi dan Overclocking.


FUNGSI tambahan baik berupa komponen chip tambahan, ataupun fungsi penyetabil pengaturan kipas, fungsi overclocking tambahan dari windows (OC on the fly), maupun fungsi lain. Sebagian dari fungsi tambahan hanyalah kosmetika belaka, dan belum tentu akan anda gunakan. Bukan berarti fungsi-fungsi tersebut tidak ada gunanya, namun sebaiknya jangan menjadi prioritas utama, anggap saja sebagai tambahan, dan sesuaikan saja dengan kebutuhan anda karena yang terpenting untuk pengaturan segalanya adalah fungsi di BIOS. Untuk fungsi SLI dan Crossfire, sebaiknya untuk saat ini lupakan saja fasilitas tersebut karena kemungkinan sangat kecil anda akan menggunakannya, bukan berarti harus anda hindari, cukup abaikan saja. Kecuali anda memang langsung akan memasang sistem SLI-Crossfire, atau untuk kepentingan lain.


Processor :


CORE adalah die dari processor, masing masing seri memiliki code name tersendiri. Dengan mengenal code core processor, kita dapat mengenali type processor, FSB, ukuran cachenya, teknologinya, dan informasi penting lainnya. Untuk itu, agar kita bisa lebih memahami dan lebih mengenal tentang processor, mari kita berbicara soal core dan code corenya, jangan pernah lagi terjebak pada penamaan resmi dari produsen processor. Penamaan seri dari pihak produsen belum tentu menunjukkan kinerja dan potensi sesungguhnya, bahkan cenderung membingungkan dan menjebak. Dengan pemahaman code name core kita akan lebih jeli menentukan processor mana yang terbaik dan memiliki potensi overclocking terbesar. Dengan pengenalan core kita dapat banyak menghemat biaya karena mendapatkan barang yang jauh lebih murah dengan kinerja tidak jauh berbeda.


CLOCK Processor, sering kita terjebak dengan angka clock “GHz / Mhz” dari processor. Namun sebetulnya hal itu sangat-sangat salah, dan sangat-sangat tidak relevan lagi untuk kita jadikan patokan kinerja. Sebagai contoh, beberapa orang kebingungan dengan processor keluaran lama dengan clock 3000Mhz / 3Ghz, tapi kenapa justru processor baru-baru sekarang hanya memiliki clock yang lebih rendah (1.8Ghz, 2.4Ghz). Lebih parahnya lagi, kadang beberapa orang justru menganggap hal ini sebagai penipuan. Mungkin untuk jaman Pentium I, Pentium II, Pentium III, AMD K6 , dan processor-processor sebelumnya, kecepatan clock masih bisa dijadikan patokan, tapi sekarang tidak bisa lagi. Hal inilah yang semakin memusingkan ‘end-user’ karena kinerja processor yang semakin samar dan tidak jelas, karena penamaan seri yang sangat beraneka ragam dan tidak mudah dipahami. Hal ini dikarenakan Intel juga mulai menggunakan patokan kinerja, tidak lagi berdasarkan clock, yang sebelumnya telah dipelopori AMD. Namun untuk memudahkan anda, sebagai patokan kasar dan gampang, jika kita hendak membeli processor, sebaiknya kita mencari clock yang “terendah” dengan teknologi atau type processor yang “terbaru”. Biarpun clocknya tampak lebih rendah, bila itu merupakan type terbaru, pasti kinerja yang ditawarkan akan lebih menjanjikan untuk anda, dan dijamin anda tidak akan salah pilih, atau kecewa dengannya.


CODE seri processor, atau batch code produksi processor, kadang juga menjadi sangat penting untuk mendeteksi seri ‘Gold-Batch’ dari type processor tertentu. Karena kualitas processor untuk type dan seri yang sama bisa beragam. Istilah ‘Gold-Batch’ ini hanya untuk mempermudah menginisiali processor-processor tersebut. Setelah mengenal type dan batch CPU, anda perlu mengetahui dan mengenal batas maksimum kecepatan yang bisa dilampaui oleh CPU tersebut. Untuk selengkapnya bisa di lihat melalui forum atau internet.


Power Supply Unit atau Power Supply :


DAYA dari Power Supply sebagai “Jantung” dari sistem musti mampu memenuhi semua komponen yang terintegrasi di dalamnya. Kapasitas daya optimal diperlukan untuk sistem , sebaiknya gunakan sesuai dengan kebutuhan sistem.
FLUKTUASI. Sebetulnya ada yang lebih penting dari sekedar daya yang diperlukan, yang sangat berpengaruh terhadap kemampuan overclocking, keawetan, dan kestabilan sistem, yaitu faktor fluktuasi daya dan voltase / tegangan saat sistem mendapatkan beban yang berat. Namun untuk mengatasi faktor ini harus menyisihkan ekstra dana dengan membeli PSU berkelas. Selain fluktuasi yang bisa lebih dijaga, daya dan tegangan yang dihasilkan juga akan jauh lebih murni. Secara sederhana fluktuasi ini bisa di lihat di sistem monitor pada BIOS / program tertentu, atau untuk lebih tepatnya gunakan multitester untuk mengukurnya. PSU yang baik adalah PSU yang memiliki kesetabilan daya dan tegangan, dengan “apapun” yang terjadi pada sistem. Jadi semakin sedikit fluktuasi semakin baik pula PSU tersebut.



Graphic Card atau Display Card atau VGA :


Graphic Card merupakan modul miniatur dari sistem yang semi independent, karena didalamnya terintegrasi processor, memory, BIOS, dan sebagainya. Sehingga Graphic Card memiliki kompleksitas yang tinggi.


GPU, hampir sama dengan processor, amati type chipset yang digunakan, karena dengan mengenali jenis dan type chipset, akan lebih mudah mengetahui kemampuan sesungguhnya.


BIT, jumlah bit adalah lebar data bandwidth dalam RAM yang ditanamkan pada suatu VGA card. Semakin besar jumlah bit memungkinkan RAM menerima asupan data yang lebih banyak ketimbang jumlah bit yang lebih sedikit. Perbedaan mencolok dapat dilihat pada kecepatan loading suatu scene game yang menggunakan polygon yang banyak dan tekstur berukuran besar.


TEKNOLOGI, setiap produsen chipset VGA card mempunyai arsitektur teknologi yang berbeda dengan kompetitornya, misalnya Nvidia dengan SLI-nya atau ATi dengan Crossfire-nya.


MEMORY (RAM) VGA card berpengaruh pada saat loading suatu data 3D (polygon, tekstur, dll) dan sebagai tempat penampungan sementara ketika GPU memproses data tersebut. Semakin cepat dan besar jumlah RAM, semakin besar pula daya tampungnya, sehingga proses kalkulasi data 3D dapat dilakukan dengan lebih cepat, data yang diload oleh RAM terlalu lama ber-efek bottleneck.


FISIK, Kualitas display card juga dapat diidentifikasi dari bentuk fisiknya dengan cara sama dengan mengidentifikasi kualitas mainboard seperti dijelaskan sebelumnya.


Memory atau RAM :


JENIS, type memory adalah pilihan pertama yang akan dilakukan, yaitu DDR dan DDR2 juga DDR3. Dari sisi teknis DDR2 memang mampu berjalan pada clock yang lebih tinggi dari DDR, bahkan hingga tiga kali lipatnya. Begitu pula DDR3 berkali lipat lebih tinggi dari DDR2. Perbedaan tersebut berhubungan dengan bus yang digunakan, timing yang diperlukan, dan kondisi kecepatan memory yang diselaraskan dengan processor pada sistem. Dengan demikian tentukan pilihan chipset memory yang paling tepat untuk sistem, apakah mementingkan timing, mementingkan clock yang tinggi, atau mementingkan keselarasan antara bus processor dan memory. Namun perbedaan tersebut hanya akan penting dan terasa pada penggunaan sistem dengan memory DDR, sedang pada DDR2 semua tampak sama. Pada DDR2, semakin tinggi bus, akan semakin tinggi pula kinerjanya, disini bandwidth lebih berperan dari timing, karena clock yang sanggup digapai DDR2 sangat jauh melebihi DDR, sehingga keketatan timing tampak “seolah-olah” tidak lagi menjadi prioritas. (sebagai gambaran, bandwidth sistem dengan DDR rata-rata berkisar di angka 3000-5000, sedang pada DDR2 berkisar 7000-10000).


TIMING, merupakan pengatur kecepatan data yang akan dan sedang diolah oleh memory, sehingga sangat berpengaruh dengan jumlah data yang sanggup diselesaikan untuk proses selanjutnya. Ada banyak sekali pengaturan timing pada memory, diantarnya :
Timing Utama :


CAS (tCL) Timing: CAS (Column Address Strobe / Column Address Select) yaitu pengontrol waktu putaran saat pengiriman data pembacaan perintah sampai pembacaan tersebut berlangsung. Waktu dari awal CAS ke akhir CAS biasa disebut waktu ‘latency’. Semakin rendah nilai ini, berarti proses semakin cepat dan performance semakin tinggi. Jadi CAS latency merupakan waktu penundaan dalam perputaran waktu antara pengiriman perintah pembacaan sampai data pembacaan pertama itu terkirim ke output. Bagian ini adalah bagian terpenting dan yang paling menentukan kecepatan akses memory.
Contoh : 2-3-3-8 angka “2” (pertama dari kiri) adalah CAS timing.
tRCD Timing: RAS to CAS Delay (Row Address Strobe/Select to Column Address Strobe/Select) yaitu waktu penundaan perintah yang aktif hingga siap untuk dilakukan proses pembacaan / penulisan.
Contoh : 2-3-3-8 angka “3” (kedua dari kiri) adalah tRCD timing.


tRP Timing: Row Precharge Time yaitu waktu minimum yang digunakan antara perintah yang aktif ke proses pembacaan/penulisan data pada keping memori berikutnya pada memori module.
Contoh : 2-3-4-8 angka “4” (ketiga dari kiri) adalah tRP timing.


tRAS Timing: Min RAS Active Time yaitu waktu pengaktifan dan penonaktifan perintah masing-masing baris memori sampai berakhirnya batas waktu tRAS yang ditetapkan. Semakin rendah, performanya semaki cepat, namun bila terlalu cepat data yang dipindahkan belum tentu terselesaikan semua, sehingga bisa mengakibatkan proses tidak sempurna dan data corrupt. Untuk penghitungan angka tRAS yang optimal adalah dengan menjumlahkan tCL, tRCD, dan tRP (tRAS = tCL + tRCD + tRP), dengan konfigurasi +/- 1 dari angka tersebut. (2+3+4 = 9) => jadi angka tRAS yang diambil 8, 9, atau 10.
Contoh : 2-3-4-8 angka “8” (ke-empat dari kiri) adalah tRAS timing.



Clear CMOS
Cari jumper clear CMOS yang ada di motherboard, pelajari lewat buku manualnya bila belum ketemu jangan lakukan overclock. Apabila setting keliru lalu gagal masuk BIOS copot stiker ke pln, ubah posisi jumper dari 1-2 ke 2-3 lalu tekan power (biasanya tidak nyala) kemudian kembalikan lagi posisi jumper dari 2-3 ke 1-2. Maka settingan BIOS ke settingan awal (pabrik), dalam overclocking melakukan Clear Cmos hal biasa jadi mesti sudah mengerti sekali cara melakukan ini dan sekali lagi jangan lakukan overclocking sebelum paham masalah ini.

Aplikasi untuk cek
Donlod dan install aplikasi dibawah ini
CPU-z, Super PI, Real Temp. Klik disini untuk mendonlodnya.

Menu Overclock di BIOS 
Masuk ke BIOS sebelum keburu masuk ke operasi system (os), caranya tekan tombol power lalu tekan "DELETE" pada keyboard. Setelah masuk BIOS cari menu untuk merubah frequency processsor dan memory, multipillier processor dan timing memory, voltage processor dan memory, atau kalimat menunya yang mengandung frequency - voltage - multiplier - timing. Bila masih tersembunyi cari tab mengandung kata sekitar System Clock untuk pengaturan overclcok(karena setiap BIOS motherboard berbeda menyebutkannya), kalau Asus di tab AI Twecker, MSI di tab Cell Menu

Overclocking Processor
Ubah atau naikkan frekuensi prosessor atau FSB Processor 5Mhz/ 10 Mhz dari nilai default lalu save and exit, masuk ke windows dan cek dengan CPUZ. Pada tab CPU kolom Processor dibaris Specification terlihat merk dan model prosessor serta kecepatan defaultnya dibelakang tanda @, sedang dikolom Clocks(Core#0) dibaris Core Speed adalah kecepatan prosessor sesudah di overclock Coba bandingkan kenaikkannya berapa Mhz, itulah hasil overclocknya. Pada baris Multipillier terlihat Xxx.x adalah multipiller default.
Selanjutnya coba naikkan multipiller 1 langkah lalu save and exit, masuk ke windows dan cek dengan CPUZ. Pada tab CPU dikolom Clocks(Core#0) dibaris Core Speed akan bertambah lagi nilainya karena kenaikkan multipillier, juga pada baris Multipillier bertambah 1X dari yang defaultnya. Hore... berhasil overclocking prosessor, tapi bila gagal lihat Gagal Masuk Bios/ Windows

Overclocking Memory
Cara pertama sama seperti overclock prosessor, naikan frekuensi atau nilai fsbnya sekitar 5/ 10 Mhz. Atau cara kedua dengan perketat timingnya yaitu dengan cara menurunkan nilai CL nya, untuk perketat timing memory pada bios cari tab DRAM atau MEMORY Configuration (tab punya kata sekitar itu) ubah ke manual atau di entar saja selanjutnya menuju ke bagian Memory Timing ubah ke manual, kurangi nilai default CAS Latency (CL) 1 langkah - begitu juga tRCD - tRP dan tRAS 2 langkah yang lainnya jangan dirubah. Nilai default timing memory ini tertulis di box dan di steker memorynya dengan format CL: X spasi X spasi X spasi XX yang artinya X pertama nilai CL - X kedua nilai tRCD - X ketiga nilai tRP - XX pada spasi ke empat nilai tRAS.
Misalnya DDR2 PC8500 CL 5 5 5 15 maka :
Nilai default CL adalah 5
Nilai default tRCD adalah 5
Nilai default tRP adalah 5
Nilai default tRAS adalah 15
Untuk sementara lakukan salah satunya, coba lakukan cara pertama dahulu save and exit, masuk ke windows dan cek dengan CPUZ. Di CPUZ pada tab Memory kolom Timings di baris DRAM Frequency terbaca setengah dari frekuensi yang disetting di bios tadi (baca Perhitungan Memory). Pada baris berikutnya nilai CL - tRCD - tRP - tRAS masih default karena belum melakukan cara ke dua, selanjutnya bisa lakukan cara kedua. Hore... berhasil lagi overclocking memory, tapi bila gagal lihat Gagal Masuk Bios/ Windows

Perhitungan Memory
Memory yang dipakai sekarang jenis DDR SDRAM ( Dual Data Rate SDRAM), maka berjalan minimum 2 kali fsbnya prosessor. Rasio frequency memory dihitung dari angka yang dibelakang hurup PC dibagi 8 maka berjalan pada frequency yang dinyatakan dengan Mhz. Contohnya DDR2 PC6400/8 = 800 artinya berjalan pada frequensi 800Mhz, DDR3 PC16000/8 = 2000 artinya berjalan pada frequensi 2000Mhz.
Multipiller perkalian fsb untuk prosessor sedang Devider untuk RAM
Frekuensi RAM = fsb prosessor dikali devider atau
Devider = frekuensi RAM / fsb prosessor dengan satuan nilai Mhz
Contoh memory berjalan 800Mhz dan prosessor berjalan fsb 200Mhz maka devidernya 800/200 adalah 4

FSB berbanding RAM
FSB prosessor : (frekuensi memory/2)
Contoh memory berjalan 800Mhz dan prosessor berjalan fsb 200Mhz maka
200 : (800/2)
200 : 400
2 : 4
1: 2


Gagal Masuk Bios/ Windows
Tapi bila tidak bisa masuk BIOS atau ada bunyi speker motherboard aneh-aneh artinya setting tadi tidak bisa dijalankan oleh motherboard, copot steker pln lakukan clear CMOS. Bisa masuk BIOS tapi masuk windows display jadi biru dengan tulisan “Windows memory dump” artinya prosessor atau memory perlu dinaikkan voltagenya 


Overclock adalah istilah teknologi informasi dalam bahasa Inggris yang mengacu kepada cara untuk membuat suatu perangkat untuk berjalan di kecepatan yang lebih tinggi daripada ketentuan pembuat perangkat tersebut

Prinsipnya adalah membuat performa lebih tinggi. Tetapi perlakuan ini beresiko menyebabkan kestabilan sistem yang berkurang sampai rusaknya peripheral computer yang dioveclock. Overclock biasanya dipraktekkan oleh para pengguna PC untuk "memaksa" periferal komputer bekerja diatas kemampuan standar yang ditentukan pabrikannya dengan tujuan akhir untuk meningkatkan performa kerja komputer.
Perangkat PC yang di-overclock sama saja dengan dipaksa melebihi kemampuan aslinya. Namun, overclock PC ini, selain membuat perangkat sistem menjadi tak stabil, dapat membuat kerusakan pada perangkat keras, terutama Mainboard, RAM, dan Prosesor.
Untungnya sekarang banyak perangkat keras yang dibuat dengan fabrikasi yang sudah handal untuk keperluan overclock, sehingga apabila dengan wawasan pengertian dan pengalaman overclock, itu kerusakan pada saat overclock dapat diminimaliasi.
Menurunnya tingkat kestabilan PC karena overclock bisa disebabkan oleh buruknya kualitas 

power supply unit (PSU), memori, dan atau mainboard.

Untuk menghindari ketidakstabilan tersebut cobalah untuk mengganti power supply dengan kemurnian +80%, memori dengan kualitas baik dan dapat diandalkan, motherboard yang bagus dengan bios yang lengkap. Untuk perangkat keras dengan kualitas memadai dan bagus untuk dioverclock tidak selalu berharga mahal.
Kerusakan perangkat keras karena dioverclock terutama disebabkan oleh panas yang berlebih untuk menghindarinya banyak cara yang bisa dikerjakan misalnya memperbaiki sistem aliran udara dalam casing, memperbaiki heatsink cpu/chipset/vga dengan cara lapping atau bahkan menggantinya dengan pendingin berkualitas yang sekarang banyak dijual di toko-toko komputer di Indonesia. Sistem pendinginan ada banyak macamnya seperti HSF (Heat Sink Fan) standar yang umum digunakan dimana pendinginan berasal dari kipas (Fan), Water Cooling, sampai yang ekstrem seperti menggunakan bong (Liquid Nitrogen [-280C] sampai Liquid Helium[-300C])dan dry ice atau peltier.






Prospek dari overclocking suatu sistem komputer dapat menakutkan bagi pendatang baru di komputer, untuk sedikitnya. Idenya sederhana cukup; membuat processorkomputer berjalan lebih cepat dari kecepatan saham untuk mendapatkan kinerja yang lebih tanpa membayar untuk itu. Pelaksanaan gagasan ini meskipun, bisa apa saja tapisederhana.

Overclocking yang sukses seperti yang sering masalah 'apa yang Anda tahu' sebagai'apa yang Anda miliki'. Memahami labirin ketergantungan perangkat keras dan tweakyang dapat membuat perbedaan antara overclock yang sukses dan kegagalan totaladalah praktek yang menuntut.

Dalam Panduan Pemula, PCSTATS akan mengeksplorasi proses overclockingprosesor, motherboard dan memori untuk mencapai yang lebih cepat namun tetapkomputer stabil. Artikel ini akan memandu pembaca langkah-demi-langkah melaluipemahaman overclocking konsep-konsep, bagaimana menemukan opsi overclockingperangkat keras mereka dan proses yang sebenarnya dari overclocking. Jika Andamenganggap diri Anda seorang ahli sudah, baca terus - ada beberapa tips dan trikdikemas menjadi panduan ini bahwa Anda mungkin tidak tahu ... atau melihatpercobaan baru-baru ini kami dengan underclocking. Untuk wawasan videocardoverclocking, silakan lihat panduan pendamping kami pada bahwa hak subjek di sini.

Apa Overclocking Lakukan?

Overclocking prosesor atau memori komputer menyebabkan itu untuk pergi lebih cepat dari kecepatan pabrik tertakarnya. Sebuah prosesor peringkat 2.4GHz mungkinoverclocked ke 2.5GHz atau 2.6GHz, sementara memori peringkat 200MHz mungkinakan didorong ke 220MHz atau lebih tinggi. Hasil kecepatan ekstra lebih banyak pekerjaan yang dilakukan oleh prosesor dan / atau memori dalam jangka waktu tertentu,meningkatkan kinerja komputasi keseluruhan PC.

Dapatkah Overclocking Kerusakan HardwareKomputer?

Ya, tapi biasanya tidak mungkin. Secara umum, ketika perangkat keras komputerdidorong di luar batas-batasnya, ia akan mengunci Facebook, crash atau menunjukkankesalahan yang jelas lain jauh sebelum itu sampai ke titik di mana prosesor atau memori mungkin rusak secara permanen. Pengecualian untuk ini adalah jika teganganekstrim digunakan ketika mencoba untuk overclock, tetapi karena kebanyakanmotherboards tidak mendukung tegangan sangat tinggi, dan begitu juga denganpanduan ini, itu tidak akan menjadi masalah.

Untuk prosesor yang lebih tua, panas juga merupakan faktor layak disimpan menutup mata pada. Prosesor modern memiliki sensor thermal yang akan memperlambat ataumematikan PC, tapi CPU yang lebih tua tidak selalu fitur perangkat ini keselamatan.Yang terbaik mengetahui contoh dari ini adalah AMD AthlonXP (socket A/462), yangterkenal dengan membakar dirinya dalam waktu kurang dari 5 detik jika heatsink tidakterpasang dengan baik (atau sama sekali).

Tujuan dari Overclocking

Alasan yang paling jelas untuk overclock suatu sistem komputer adalah untuk menekanbeberapa kinerja tambahan keluar dari itu pada sedikit atau tanpa biaya. Overclockingmemori processor dan sistem secara signifikan dapat meningkatkan kinerjapermainan, skor benchmark dan tugas desktop bahkan sederhana. Karena hampirsemua prosesor modern dan modul memori overclock untuk setidaknya gelar sedikit,ada beberapa alasan untuk tidak mencobanya.


Mainboard sebagai salah satu komponen utama komputer untuk melakukan overclocking, biasanya mempunyai BIOS (Basic Input Output System) yang cukup lengkap. Pada BIOS ini pengguna komputer bisa melakukan setting kecepatan processor, dan kecepatan memory baik secara manual maupun otomatis. Sedangkan pada VGA atau Display Card , overcloking hanya bisa dilakukan dalam sistem operasi windows dengan software tertentu . Jika kita sudah cukup ahli , overclocking VGA bisa dilakukan dengan “flashing BIOS VGA” dan “hard modding” (mengganti komponen tertentu atau memasang potensiometer) untuk meningkatkan kecepatan VGA secara permanen. Cara yang disebut terakhir ini cukup berbahaya karena bisa menyebabkan kerusakan permanen pula.

Nah, untuk melakukan overclocking secara aman, secara singkat kami sebut dengan “safe overclocking”, diperlukan beberapa software yang dijalankan dalam sistem operasi windows. Software-software ini merupakan software yang tidak resmi, hanya software yang secara khusus dibuat oleh orang – orang tertentu yang antusias dengan overclocking. Sedangkan untuk software yang resmi,  dapat didapatkan langsung dari driver / software yang ada didalam bundle ketika kita membeli komponen Mainboard/ VGA. Misalnya MSI dengan software DualCoreCenter, Asus dengan AI Booster, Gigabyte dengan EasyTune, Albatron dengan Dr.Speed, dan Biostar dengan T-Overclocker.




1.    Overclocking Processor.
- Ntune : software overclocking processor untuk mainboard yang mempunyai chipset Nvidia Nforce . Dapat diperoleh di :http://www.nvidia.com/object/sysutility.html 
- Overdrive : software overcloking processor untuk mainboard yang mempunyai chipset AMD . Dapat diperoleh di : http://game.amd.com/us-en/drivers_overdrive.aspx 
- SetFSB : software overcloking processor untuk mainboard dengan chipset Intel, Nvidia atau AMD. Dapat diperoleh di :http://www13.plala.or.jp/setfsb/


2.    Overclocking Memory.
- MemSet : software yang digunakan untuk mengoverclock memory dan mengoptimalkan timing memory. Dapat diperoleh di :http://www.tweakers.fr/memset.html



3.    Overclocking VGA.
- RivaTuner : software yang digunakan untuk melakukan overclocking VGA Nvidia atau AMD Ati Radeon. Diperoleh di :http://downloads.guru3d.com/download.php?det=163 
- AtiTool : software yang mula-mula secara khusus digunakan untuk mengoverclock VGA ATI, namun saat ini Nvidia Geforce pun bisa dioverclock dengan software ini. Dapat diperoleh di : http://www.techpowerup.com/downloads/Tweaking/ATITool/


4.    Software Utility Lain yang cukup penting dan wajib dimiliki.
- CPUZ : merupakan software utility yang dapat menginformasikan jenis processor dan memory yang kita pergunakan, dan dapat melakukan validasi hasil overclocking untuk dikirim ke server agar bisa dilihat oleh orang lain dari seluruh penjuru dunia melalui internet. Dapat diperoleh di :http://www.cpuid.com/cpuz.php 
- GPUZ : merupakan software utility yang digunakan untuk menginformasikan secara lengkap display card / VGA yang kita pergunakan. Dapat diperoleh di : http://www.techpowerup.com/downloads/SysInfo/GPU-Z/ 
- Everest : merupakan software informasi sistem komputer yang sedang kita pergunakan, secara komplit, baik processor, memory, VGA, soundcard, dan lain-lain . Sayang sekali software ini sekarang sudah tidak gratis lagi, namun versi trialnya masih bisa kita dapatkan di : http://www.lavalys.com 
- SuperPI : merupakan software yang digunakan untuk menguji komputer yang dioverclock masih mampu menyelesaikan perhitungan matematis secara benar atau tidak. Dapat diperoleh di : http://www.xtremesystems.com/pi/ 
- Prime Orthos : merupakan software yang digunakan untuk menguji ketahanan komponen komputer yang dioverclock, bila gagal dalam pengujian dengan software ini, maka bisa dipastikan overclocking yang dilakukan tidak stabil. Dapat diperoleh di : http://www.overclock.net/downloads/138142-orthos.html


Software – software tersebut diatas rata-rata bisa dapatkan secara gratis, dan sangat aman digunakan. Kerusakan hardware secara permanen jarang terjadi jika kita menggunakan secara benar dan hati-hati. 
Jangan ragu untuk mencoba, karena overclocking bukan sebuah tindakan kriminal
Tags : ,

Related Post

0 Comments for "Overclocking Pada Komputer"